Sunday, December 31, 2017

Ayah Luar Biasa

Ayah Luar Biasa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Ada sebuah kisah yang mengharukan tentang hubungan seorang ayah dengan anaknya yang cacat sejak dari lahirnya. Sang ayah bernama Dick dan si anak bernama Rick. Dick dan Rick Hoyt adalah ayah dan anak, sekaligus salah satu tim yang ikut serta dalam sebuah pertandingan triathlon yaitu semacam marathon dengan rupa-rupa olah raga seperti lari yang berjarak 26,2 mil, ditambah bersepeda sejauh 112 mil, serta berenang 2,4 mil. Belum lagi mereka harus mendaki gunung dan lain sebagainya. Total keseluruhannya sekitar 3,735 mil.

Dick Hoyt, sang ayah yang berusia 65 tahun saat itu, mendorong dan menarik Rick yang hanya dapat duduk dibangku roda karena kondisi tubuhnya yang cacat. Sebenarnya, sejak Rick lahir Dick dan istrinya sudah mengetahui bahwa mereka akan memiliki anak yang cacat. Namun, mereka tetap menerima keadaan Rick.

Pada saat pertandingan triathlon ini akan diselenggarakan, Rick berkata kepada ayahnya apakah ia dapat mengikuti pertandingan itu. Dan tanpa ragu, sang ayahpun bersedia untuk mengikutinya. Jadilah mereka mengikuti pertandingan yang menghabiskan waktu sangat lama itu. Sepanjang pertandingan, Dick terus mendorong dan men
... baca selengkapnya di Ayah Luar Biasa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Tuesday, December 26, 2017

Filosofi Memanah

Filosofi Memanah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Alkisah, di suatu senja yang kelabu, tampak sang raja beserta rombongannya dalam perjalanan pulang ke kerajaan dari berburu di hutan. Hari itu adalah hari tersial yang sangat menjengkelkan hati karena tidak ada satu buruan pun yang berhasil dibawa pulang. Seolah-olah anak panah dan busur tidak bisa dikendalikan dengan baik seperti biasanya.

Setibanya di pinggir hutan, raja memutuskan beristirahat sejenak di rumah sederhana milik seorang pemburu yang terkenal karena kehebatannya memanah. Dengan tergopoh-gopoh, si pemburu menyambut kedatangan raja beserta rombongannya.

Setelah berbasa-basi, tiba-tiba si pemburu berkata, "Maaf baginda, sepertinya baginda sedang jengkel dan tidak bahagia. Apakah hasil buruan hari ini tidak memuaskan baginda?"

Bukannya menjawab pertanyaan, sang raja malah beranjak menghampiri sebuah busur tanpa tali yang tergeletak di sudut ruangan. "Pemburu, kenapa busurmu tidak terpasang talinya? Apakah engkau sudah tidak akan memanah lagi?" tanya sang raja dengan nada heran dan terkejut.

"Bukan begitu baginda, tali busur memang sengaja hamba lepas agar busur itu bisa ?istirahat'. Jadi, ketika talinya hamba pasang kembali, busur itu tetap lentur untuk melon
... baca selengkapnya di Filosofi Memanah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Siapa Takut Menjadi Penulis Buku Bestseller?

Siapa Takut Menjadi Penulis Buku Bestseller? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Oleh: Victor Asih

Pada pertengahan bulan Maret 2008, saya berkesempatan menjadi pembicara sebuah acara talkshow, dengan tema “Kalau Masih Bisa Berwirausaha, Ngapain Harus Kerja?” yang diselenggarakan di UNPAD, salah satu universitas negeri di Bandung. Selesai acara talkshow, saya dihampiri oleh seorang editor sebuah majalah dan diminta untuk menulis sebuah artikel dengan tema “dream” untuk dimuat di majalah tersebut.

Wow, itulah pertama kalinya ada yang meminta saya untuk menulis sebuah artikel. Saya saat itu merasa tertantang untuk membuat sebuah artikel karena saya belum pernah sama sekali menulis artikel.

Beberapa hari kemudian, saya berusaha mencari berbagai informasi tentang bagaimana cara menulis artikel melalui internet. Sampai akhirnya saya menemukan website pembelajar.com dan membaca artikel-artikel tentang cara menulis dari Edy Zaqeus, salah seorang penulis buku bestseller. Jadilah saya “korban” dari ide-ide provokatif dalam tulisan itu. Saya terinspirasi dan merasa semakin tertantang untuk dapat menulis.

Akhirnya, saya memutuskan untuk berani membuat sebuah impian baru dalam daftar impian saya, yaitu impian menjadi penulis buku bestseller. Saat saya berani membuat impian ini, saya sama sekali belum berpengalaman ataupun memiliki kemampuan menulis artikel atau buku. Tetapi saya ingat sebuah pepatah, “Gantungkan cita-citamu setinggi langit.” Ini adalah langkah ajaib perta
... baca selengkapnya di Siapa Takut Menjadi Penulis Buku Bestseller? Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Monday, December 18, 2017

Meja Kayu

Meja Kayu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Suatu ketika, ada seorang kakek yang harus tinggal dengan anaknya. Selain itu, tinggal pula menantu, dan anak mereka yang berusia 6 tahun. Tangan orangtua ini begitu rapuh, dan sering bergerak tak menentu. Penglihatannya buram, dan cara berjalannya pun ringkih.

Keluarga itu biasa makan bersama diruang makan. Namun, sang orangtua yang pikun ini sering mengacaukan segalanya. Tangannya yang bergetar dan mata yang rabun, membuatnya susah untuk menyantap makanan. Sendok dan garpu kerap jatuh ke bawah. Saat si kakek meraih gelas, segera saja susu itu tumpah membasahi taplak.

Anak dan menantunya pun menjadi gusar. Mereka merasa direpotkan dengan semua ini. "Kita harus lakukan sesuatu," ujar sang suami. "Aku sudah bosan membereskan semuanya untuk pak tua ini." Lalu, kedua suami-istri ini pun membuatkan sebuah meja kecil di sudut ruangan.

Disana, sang kakek akan duduk untuk makan sendirian, saat semuanya menyantap makanan. Karena sering memecahkan piring, keduanya juga memberikan mangkuk kayu untuk si kakek. Sering, saat keluarga itu sibuk d
... baca selengkapnya di Meja Kayu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Friday, November 17, 2017

Kaver

Kaver Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Jangan menilai isi sebuah buku dari kavernya saja. Begitu nasihat orang-orang yang melek buku. Sebab kaver sebuah buku bisa menipu. Ini setara dengan pesan kaum bijak, jangan menilai orang dari penampilan fisiknya semata. Penampilan fisik sering digunakan untuk menipu.

Nasihat itu sendiri lahir dari kenyataan bahwa kaver sebuah buku sangat besar pengaruhnya bagi peminat. Sama besar pengaruhnya dengan penampilan seseorang. Entah kita cenderung suka atau tidak suka, perasaan awal bisa muncul seketika, saat melihat penampilan seseorang atau kala melihat kaver buku. Respons itu spontan dan terkait dengan program bawah sadar, yang memiliki semacam program dasar mengenai apa yang kita sukai atau tidak sukai berdasarkan arsip mental masa silam.

Menjadi jelas bahwa kaver buku merupakan sesuatu yang sangat penting. Kaver buku bisa mengundang atau “mengusir” seseorang yang melihatnya. Ia bisa membuat buku diambil dari rak toko buku, atau dicuekin begitu saja alias tak dianggap ada.

Jujur saja, pada masa-masa awal menulis buku, saya tidak cerewet dalam soa
... baca selengkapnya di Kaver Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Sunday, October 1, 2017

Sukses

Sukses Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

“Hen, menurutmu apa sih definisi dari sukses itu?”

Itulah sebuah pertanyaan singkat dari rekan kerjaku beberapa waktu yang lalu. Sebuah pertanyaan yang kelihatan sepele. Namun, justru karena ke-sepele-annya itu, pertanyaan tersebut sanggup membuat keningku berkerut dan otakku berputar mempertanyakan: iya yah, apa sih ukuran sukses menurutku … Belum sempat aku merangkai sebuah jawaban, rekanku bertanya lagi. “Trus, menurutmu sekarang kamu sudah sukses atau belum?”

Sukses. Apakah pengertian dari sukses itu? Iseng saya buka dictionary online, terpampanglah pengertian dari sukses itu. Mau tahu apa kata orang-orang seberang tentang sukses? Nih … baca sendiri yah

suc·cess (sak-s?s’) pronunciation n. (1) The achievement of something desired, planned, or attempted; (2) The gaining of fame or prosperity; (3) The extent of such gain; (4) a level of social status; (5) the opposite of failure.

Hmm … tidaklah penting apa kata mereka-mereka tentang sukses. Kalau kita kembalikan kepada orang kita, sukses selalu diartikan deng
... baca selengkapnya di Sukses Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Monday, September 18, 2017

Kho Ping Hoo - BKS#06 - Pendekar Bongkok

Kho Ping Hoo - BKS#06 - Pendekar Bongkok
 Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1Kisah Pendekar Bongkok

Seri : Bu Kek Siansu #06

Karya : Asmaraman S Kho Ping Hoo

SIE Kauwsu (Guru Silat Sie) membaca surat itu dengan kedua tangan agak gemetar dan mukanya berubah pucat. Karena senja hari telah tiba dan cuaca tidak begitu terang lagi, dia lalu menyalakan sebuah lampu meja, kemudian dibacanya sekali lagi surat itu. Sehelai kertas yang bertuliskan beberapa buruf dengan tinta merah.

"Sie Kian, akhirnya aku dapat menemukan engkau! Sebelum malam ini habis, seluruh keluargamu dan segala mahluk yang hidup di dekat rumahmu, akan kubunuh semua!"

Demikianlah bunyi surat itu. Tanpa nama penulisnya. Akan tetapi, Sie kauwsu atau Sie Kian tahu benar siapa penulisnya. Tadi dia menemukan surat itu pada daun pintu belakang rumahnya, tertancap pada daun pintu dengan sebatang piauw (senjata rahasia) beronce merah. Dia mengenal benar piauw itu. Lima tahun yang lalu, dia pernah terluka pada pundaknya oleh piauw seperti itu. Dia tahu benar siapa pemilik piaws
... baca selengkapnya di Kho Ping Hoo - BKS#06 - Pendekar Bongkok Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Tuesday, August 8, 2017

Perjuangan Ibu

Perjuangan Ibu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Teman-temanku bilang aku bodoh. Guruku bilang aku anak yang tak bisa menerima pelajaran dengan cepat. Dan aku juga merasa begitu. Namun, hanya satu yang selalu memberiku semangat ketika aku hampir jatuh, ketika aku hampir putus asa. Ia adalah IBUku.

Bapak telah putus asa mendidikku. Sekarang dia tidak peduli bagaimana nasibku. Kami bukanlah orang yang tak mampu. Kami keluarga yang sangat sederhana, tidak kaya dan juga tidak miskin. Setiap malam ibu selalu menemaniku belajar. Walaupun terkadang dia tidak sabar mengajariku yang sulit menerima penjelasan darinya. Tapi ia tak pernah putus asa. Dia yang mencarikanku sekolah baru setiap aku tidak naik kelas. Aku memang anak yang bodoh. Kerena kebodohanku, aku tidak naik kelas berkali-kali dan aku juga pindah sekolah telah berkali-kali.

Kali ini, Ibu membawaku ke sebuah sekolah kecil di luar kota Surabaya. Aku diterima dengan baik di sana. Kulihat Ibuku berbincang-bincang dengan salah satu guru di sekolah ini. Ibu sangat gigih dan bersemangat untuk menyekolahkanku. Bagaimana bisa aku membalas jasa-jasanya.

“aku harus semangat! Aku harus sukses!” ucapku tegas namun dengan suara lirih. Ibu menghampiriku dengan langkah-langkah cepat. Aku tersenyum padanya dan dia juga tersenyum padaku.

“Dodi, ini sekolah barumu. Mulai besok kamu bisa belajar di sini.” Ucap Ibu sambil menatap kelas-kelas yang berisi siswa-siswi SMP. Ak
... baca selengkapnya di Perjuangan Ibu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Friday, August 4, 2017

Beban Sebuah Dosa

Beban Sebuah Dosa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Seorang pendeta berdiri di pinggir jalan di dekat sebuah halte bus. Tak henti-hentinya ia berteriak: “Siapa yang percaya bahwa Yesus adalah Tuhan, maka ia akan diselamatkan.” Ia juga meneriakan agar semua manusia bertobat dan tak berbuat dosa.

Tiba-tiba seorang anak muda datang dan berdiri di depannya lalu bertanya; “Bapak pendeta; Anda mengatakan bahwa semua manusia adalah orang-orang berdosa tanpa terkecuali. Membawa serta dosa dalam diri sendiri sama dengan memikul sebuah beban yang amat berat. Namun saya tak pernah merasakannya sedikitpun. Katakanlah padaku, berapa berat sebuah dosa itu? Lima kilo? Sepuluh kilo? Atau seratus kilo?”

Sang pendeta memperhatikan anak muda tersebut dengan seksama lalu balik bertanya; “Bila kita meletakan 500 kilo beban ke atas mayat, apakah mayat tersebut akan merasa bahwa beban yang dipikulnya itu berat?” Dengan cepat dan pasti anak muda tersebut menjawab; “Tentu saja tidak!! Ia pasti tidak merasa berat karena ia telah mati.”

Sang pendeta mengagumi anak muda tersebut. Sambil tersenyum ia menjawab; “Hal yang sama terjadi pada kita. Kita tentu tak merasa bahwa beban dosa yang kita pikul itu berat. Karena pada saat kita berada dalam dosa, saat itulah kita sebetulnya telah mati.”

-------------

Bila anda masih mampu merasa sakit berhadapan dengan dosa-
... baca selengkapnya di Beban Sebuah Dosa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Tuesday, July 25, 2017

Materi Pelajaran Simulasi Digital SMK Kelas X




Perubahan Simulasi Digital di kurikulum 2013 Revisi 2017

Dalam pembelajaran SIMULASI DIGITAL pada kurikulum K13 telah dilaksanakan di SMK, Simulasi digital merupakan pelajaran yang menggantikan pembelajaran TIK. proses pembelajaran simulasi digital telah berlangsung kurang lebih satu tahun atau dua semester atau sampai pembelajaran sekarang (untuk smk tempat saya mengajar).
Baru-Baru ini terdapat perubahan dalam struktur kurikulum K13, melalui program penyegaran kurikulum 2013 telah diputuskan bahwa mata pelajaran SIMULASI DIGITAL yang selama ini telah di laksanakan, Sekarang telah dilakukan revisi dalam program "kurikulum 2013 Revisi Tahun 2017" yang dilaksanakn di LPMP menjadi Simulasi dan Komunikasi Digital.

Perubahan nama pada Simulasi Digital dibarengi dengan perubahan materi dan kompetensi dasar yang ada pada mata pelajaran simulasi digital, perubahan yang nampak yaitu pada simulasi digital terdapat 12 KD sedangkan pada mata pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital terdapat 14 KD.
Demikianlah informasi yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat bagi kita semua.


KI KD SKD Terbaru Kur13 Rev17

Materi Pelajaran Simulasi Digital SMK Kelas X: (LAMA)
Semester 1:
– Komunikasi Dalam Jaringan (Daring-Online)
– Penerapan Komunikasi Daring
– Kelas Maya
– Pembelajaran Melalui Kelas Maya
– Presentasi Video

Semester 2:
– Presentasi Video Untuk Branding dan Marketting
– Simulasi Visual
– Aplikasi Pengolah Simulasi Visual Tahap Praproduksi
– Aplikasi Pengolah Simulasi Visual Tahap Produksi
– Aplikasi Pengolah Simulasi Visual Tahap

Pascaproduksi
– Buku Digital
– Format Buku Digital
– Publikasi Buku Digital

 materi Semester 1. Oke silahkan di baca

Pengertian Tentang Komunikasi Daring, Fungsi dan Jenisnya
Inilah informasi yang lengkap mengenai definisi atau
pengertian Komunikasi Daring disertai dengan ulasan
atau pembahasan fungsi dan jenisnya yang ada
beberapa macam.
Dari pengertian komunikasi daring
atau biasa yang di kenal dengan komunikasi data dalam
jaringan akan membuat Anda memahaminya dengan
baik, sehingga semua itu menjadi dasar untuk belajar
kepada tahapan yang selanjutnya.
Memang, ada banyak pengertian tentang komunikasi
daring menurut pakar komunikasi. Dan tidak jarang
dijumpai perbedaan yang sering membuat kita sedikit
“bingung”. Oleh sebab itu, kita jangan terjebak dengan
perbedaan yang terjadi, lebih baik kita ambil saja
benang merah dari perbedaan tentang pengertian dan
definisi atau arti dari komunikasi daring.
Baiklah, berikut adalah ulasan sesuai judul artikel diatas.
Sebelumnya, informasi ini di dapatkan dari tulisan
seorang guru yang bernama Cahyokrisma, kini ia
mengajar di sekolah Swasta di SMK Kristen 5 Klaten.
Jika Anda masih mengalami kekurang jelasan dalam
informasi yang ada, maka Anda bisa mengunjungi laman
blognya, disini
Oke, kembali ke laptop :).
Kita mulai dari Definisi atau Pengertian Komunikasi.
Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan
atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan
yg dimaksud dapat dipahami.Jika anda berbicara
sedangkan mita icara anda tidak mengerti, atau
sebaliknya, maka komunikasi belum terjadi.
Data adalah keterangan atau bahan nyata yang dapat
dijadikan dasar kajian (analisis atau kesimpulan).
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima, yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang bersifat
fakta yang digunakan untuk mengambil kesimpulan.
Fungsi komunikasi adalah :
Sebagai informasi
Komunikasi membantu proses penyampaian informasi
yang diperlukan individu dan atau kelompok untuk
mengambil keputusan dengan meneruskan data dan
menilai pilihan-pilihan alternatif
Sebagai kendali
Komunikasi bertindak untuk mengendalikan perilaku
anggota dalam beberapa cara, setiap organisasi
mempunyai wewenang dan garis panduan formal yang
harus dipatuhi oleh karyawan.
Sebagai motivasi
Komunikasi membantu perkembangan motivasi dengan
menjelaskan para karyawan apa yang harus dilakukan
bagaimana mereka bekerja baik dan apa yang dapat
dikerjakan untuk memperbaiki kinerja jika itu di bawah
standar
Pengungkap emosional
Bagi sebagian komunitas, mereka memerlukan interaksi
social, komunikasi yang terjadi di dalam komunitas itu
merupakan cara anggota untuk menunjukkan
kekecewaan dan rasa puas. Oleh karena itu, komunikasi
menyiarkan ungkapan emosional dari perasaan dan
sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan sosial
Komunikasi data seperti halnya orang yang saling
berkomunikasi, yang melibatkan komponen : pesan,
pengirim, media dan penerima.
Dari gambar di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
#1. Pengirim/sender adalah seseorang yang memiliki
gagasan atau pesan yang biasanya memulai percakapan.
#2. Pesan/message adalah informasi atau gagasan yang
dibagikan.
#3. Media/medium adalah metode atau jalur yang
digunakan untuk mengirim pesan.
#4. Penerima/receiver adalah seseorang yang menerima
pesan.
Perbedaan antara komunikasi antara orang dan
komunikasi data adalah adanya komponen tambahan,
yang dinamakan dengan protocol.
Protokol adalah sebuah aturan atau standar yang
mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan,
komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih
titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat
keras, perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya.
Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan
koneksi perangkat keras.
PENGERTIAN /DEFINISI KOMUNIKASI DALAM JARINGAN
(DARING)
Istilah komunikasi dalam jaringan mengacu pada
membaca, menulis, dan berkomunikasi melalui/
menggunakan jaringan computer. Komunikasi dalam
jaringan adalah cara berkomunikasi di mana
penyampaian dan penerimaan pesan dilakukan dengan
atau melalui jaringan internet. Komunikasi yang terjadi
di dunia semu biasa desebut komunikasi dunia maya
atau cyberspace.
Komunikasi dalam jaringan pertama dimulai tahun 1960,
di sebuah universitas of Hawaii yang memiliki daerah
yang luas dan berkeinginan untuk menghubungkan
computer-komputer yang tersebar di kampus tersebut.
Kemudian Universitas of Hawaii mengembangkan
teknologi Ethernet (perangkat komunikasi pada
computer) dengan nama “ALOHA”. Di dalam Ethernet
tersebut ditanam sebuah software yang didalamnya
terdapat sebuah protocol yang pada saat itu disebut
dengan nama ARPANET, yang diluncurkan tahun 1969.
ARPANET untuk saat ini sudah berkembang menjadi
nama internet yang berasal dari interconnected network.
Penggunaan komunikasi dalam jaringan dalam dunia
pendidikan pertama kali tahun 1980-an ditandai dengan
pengenalan komputer sebagai media pendidikan dan
pertengahan tahun 1990 dengan munculnya word wide
web.
JENIS KOMUNIKASI JARINGAN
Komunikasi dalam jaringan sinkron
Komunikasi dalam jaringan secara real time
menggunakan komputer sebagai media, disebut dengan
komunikasi dalam jaringan serempak/sinkron. Contoh
komunikasi sinkron misalkan aplikasi chat (yahoo
messenger, google talk, MIRc dll), video chat (skype,
line, facetime, google+ hangout, dll).
Komunikasi dalam jaringan asinkron
Komunikasi dalam jaringan secara tunda menggunakan
komputer sebagai media, disebut dengan komunikasi
dalam jaringan tak serempak/asinkron. Contoh
komunikasi asinkron misalnya aplikasi e-mail, video
streaming, dll).
Komunikasi online lebih mengacu pada membaca,
menulis, berbagi video kamera dan konunikasi melalui
jaringan komputer secara sinkron.
TUJUAN KOMUNIKASI DALAM JARINGAN
#1. Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah besar
secara efisien, ekonomis dan tanpa kesalahan.
#2. Dukungan pengendalian jarak jauh, sehingga
memungkinkan pengguna mengendalikan komputer dan
perangkat dari jarak jauh.
#3. Penggunaan komputer secara terpusat ataupun
tersebar, sehingga mendukung manajemen dalam hal
kontrol, baik desentralisasi ataupun sentralisasi
#4. Memudahkan pengelolaan, pengaturan pengaturan
data antara dua perangkat atau lebih.
KOMPONEN PENDUKUNG KOMUNIKASI DALAM JARINGAN
Hardware/perangkat keras
Perangkat yang bentuknya dapat dilihat atau diraba oelh
maunusia. contoh : komputer, headset, microphone, dan
perangkat pendukung koneksi internet
Software
Program komputer yang berguna untuk menjalankan
suatu pekerjaan yang dikehendaki. Software digunakan
sebagai perantara antara perangkat keras (hardware)
dengan pengguna (brainware).
Brainware
Brainware adalah pengguna software ataupun hardware
untuk berkomunikasi dalam jaringan.
PENERAPAN KOMUNIKASI DARING
Komunikasi daring atau komunikasi virtual adalah
cara berkomunikasi dimana penyampaian dan
penerimaan informasi atau pesan dilakukan dengan
menggunakan internet, atau melalui dunia maya
(cyberspace). Salah satu bentuk komunikasi virtual
adalah pada penggunaan internet. Internet adalah
media komunikasi yang cukup efektif dan efisien
dengan tersedianya berbagai layanan fasilitas seperti
WEB, CHATTING (mIR chat, yahoo masanger, Gtalk,
dll), E-MAIL, FRIENDSTER, FACEBOOK, dan TWITTER.
Kegemaran berkomunikasi yang bermedia internet ini
menimbulkan suatu komunitas baru yang disebut
komunitas virtual.
   Penggunaan jenis sarana komunikasi akan
mempengaruhi keserempakan waktu komunikasi.
Terdapat 2 jenis komunikasi daring :
1. KOMUNIKASI DARING SINKRON
(Serempak)
adalah komunikasi menggunakan komputer sebagai
media, yang terjadi secara serempak, waktu nyata
(real time).
Contoh komunikasi sinkron :
a. TEXT CHAT : sebuah fitur, aplikasi, atau program
dalam jaringan internet untuk berkomunikasi dan
bersosialisasi langsung sesama pemakai internet
yang sedang daring (yang sama-sama sedang
menggunakan internet). Komunikasi text dapat
mengirim pesan dengan text kepada orang lain
yang sedang daring, kemudian orang yang dituju
membalas pesan text, demikian seterusnya. Itulah
proses terjadinya text chating.
b. VIDEO CHAT : merupakan teknologi untuk
melakukan interaksi audio dan video secara real
time antara pengguna dilokasi yang berbeda. Video
chating biasanya dilakukan melalui perangkat
komputer maupun tablet atau smartphone (juga
disebut telepon video call).
2. KOMUNIKASI DARING ASINKRON (Tak Serempak)
adalah komunikasi menggunakan perangkat
komputer dan dilakukan secara tunda.
Contoh komunikasi daring asinkron adalah E-
MAIL,FORUM,REKAMAN SIMULASI VISUAL, serta
membaca dan menulis dokumen daring melalui
World Wide Web.
A. PELAKSANAAN KOMUNIKASI DARING
1. KOMUNIKASI DARING ASINKRON (Tak Serempak)
adalah komunikasi menggunakan perangkat
komputer dan jaringan internet yang dilakukan
secara tunda. Jenis komunikasi asinkron antara
lain e-mail, forum, blog, jejaring sosial (social
network) dan website. Contohnya menggunakan
email. Alamat e-mail merupakan bagian dari
identitas di dunia maya.
E-mail singkatan dari Electronic-mail yang berarti
surat elektronik disingkat surel. Lebih khusus,
email adalah cara pengiriman data, fail text, foto
digital, file audio, dan video dari satu komputer ke
komputer lainnya dalam jaringan internet.
Kelebihan e-mail dibandingkan surat
biasa
a. e-mail akan langsung terkirim ke
alamat tujuan dalam waktu yang
singkat
b. e-mail dapat menampung lampiran
(attachment) berupa file digital
c. sebagian besar e-mail tidak
memerlukan biaya selain untuk
koneksi internet
Dari segi layanan, terdapat e-mail
gratis dan e-mail berbayar
a. E-mail gratis adalah kegiatan surat
menyurat melalui jaringan internet
tanpa mengeluarkan biaya dalam
penggunaannya. Contoh e-mail gratis
adalah : Yahoo! mail, Gmail,
Livemail, Hotmail, dll.
b. E-mail berbayar adalah kegiatan
surat menyurat melalui jaringan
internet yang dikenai biaya
tambahan.Anda diwajibkan
membayar untuk berlangganan e-
mail dengan layanan yang tidak
didapatkan pada e-mail gratis.
Sebagai contoh Yahoo! mail plus
dengan berbagai layanan tambahan,
antara lain : tambahan kapasitas e-
mail, perlindungan terhadap virus,
bebas iklan, dan berbagai layanan
tambahan lainnya.
Gmail adalah salah satu penyedia
layanan  email tidak berbayar.Gmail
adalah layanan yang disediakan oleh
Google. Berikut beberapa fasilitas
yang dimiliki Gmail.
a. Memiliki kapasitas penampungan
e-mail yang besar. Secara terus
menerus kapasitas penampungan
tersebut selalu bertambah.
b. Memiliki fasilitas pencarian
(search) untuk membantu proses
pencarian e-mail tertentu dalam
penampungan e-mail anda.
c. Mendapat layanan POP dan
Forwarding POP (Post Office
Protocol), ialah layanan untuk
mengunduh e-mail dari Gmail ke
komputer pribadi sehingga dapat
anda baca secara luring (offline).
d. Mendapat akses aplikasi Google
lainnya, antara lain :
1. Google Drive : Aplikasi ini
memungkinkan anda untuk
membuka lampiran dokumen secara
langsung tanpa mengunduh terlebih
dahulu
     2. Google Talk : Memungkinkan
semua pengguna Gmail untuk
berkomunikasi secara sinkron.
3. Google Calender :
Memungkinkan anda untuk
mengagendakan berbagai kegiatan.
DEFINISI KELAS MAYA , MANFAAT KELAS MAYA , JENIS
KELAS MAYA , DAN FITUR KELAS MAYA
PENGERTIAN.
Kelas maya atau yang biasa disebut virtual class
merupakan bentuk penerapan teknologi informasi di
bidang pendidikan, merupakan perubahan proses belajar
mengajar konvensional menjadi bentuk digital.
Proses pembelajaran kelas maya dapat berjalan apabila
didukung dengan pemanfaatan Teknologi
Informasi sebagai alat dukung.
Peran guru dalam proses pembelajaran yang
mengintegrasikan Teknologi Informasi diharapkan
sebagai fasilitator ( penyedia ), kolaborator, mentor,
pelatih, pengarah dan teman belajar serta dapat
memberikan pilihan dan tanggung jawab yang besar
kepada siswa untuk mengalami peristiwa belajar yang
real.
Sementara itu, peran siswa sendiri dalam proses
pembelajaran yang mengintegrasikan Teknologi
ini memungkinkan siswa menjadi partisipan
aktif. menghasilkan dan berbagi ( sharing) pengetahuan/
keterampilan serta berpartisipasi sebanyak mungkin
sebagaimana layaknya seorang ahli dalam bidangnya,
belajar secara otodidak dan berkolaboratif dengan siswa
lain.
FITUR KELAS MAYA.
1. Konten yang relevan dengan tujuan belajar.
2. Menggunakan metode instruksional seperti contoh
dan praktek untuk membantu belajar siswa.
3. Menggunakan elemen media seperti kalimat dan
gambar untuk mendistribusikan konten dan metode
belajar.
4. Pembelajaran dapat secara langsung dengan
instruktur (synchronous) ataupun belajar secara
individu atau otodidak (asynchronous).
5. Membangun wawasan dan teknik baru yang
dihubungkan dengan tujuan belajar.
JENIS KELAS MAYA
Learning Management System (LMS)
merupakan salah sebuah aplikasi perangkat lunak untuk
perencanaan, pengiriman, dan pengelolaan kegiatan
dalam sebuah organisasi pembelajaran, termasuk
pembelajaran daring (online), ruang kelas virtual, dan
program instruktur yang terpimpin. Contoh dari LMS
antara lain; Moodle, Dokeos, aTutor.
LCMS adalah sebuah aplikasi perangkat lunak untuk
mengelola konten pembelajaran dalam berbagai bidang
pelatihan dan pengembangan. LCMS tidak hanya dapat
membuat, mengelola, dan memberikan modul-modul
pelatihan saja, tetapi juga mengelola dan menyunting
(edit) semua bagian yang membentuk sebuah katalog
pelatihan. Aplikasi LCMS memungkinkan pengguna
untuk membuat, mengimpor, mengelola, mencari, dan
menggunakan kembali unit kecil dari konten
pembelajaran digital dan aset, yang sering pula disebut
sebagai objek pembelajarandapat mencakup file media
yang dikembangkan dalam penilaian item, simulasi,
teks, gambar atau benda lain yang membentuk konten
dalam kursus tersebut diciptakan. Contoh dari LCMS
antara lain: Claroline,e-doceo solutions.
jejaring sosial untuk pembelajaran yang terjadi pada
skala yang lebih luas daripada kelompok belajar.
Mengingat skala sosialnya yang lebih besar, media ini
bagi sebagian peserta dapat menyebabkan pengubahan
sikap dan perilaku, sedangkan bagi sebagian lain tidak
menimbulkan dampak apa-apa.
Penggunaan jejaring sosial untuk pembelajaran di
Indonesia merupakan hal yang baru. Hal yang suka atau
tidak suka harus kita hadapi bersama adalah kenyataan
bahwa penggunaan komputer atau laptop masih jauh
dari merata di tanah air kita.
MANFAAT KELAS MAYA
-Di dalam pelaksanaan ‘Virtual Classroom’ terdapat
berbagai manfaat yang diperoleh oleh para pelajar.
Pembelajaran yang berasaskan IT mendorong pelajar
untuk meningkatkan pengetahuan dan prestasi mereka
di dalam penggunaan teknologi yang terkini bagi
mencapai matlamat mereka. Selain menambah ilmu
mereka juga dapat menaik taraf penggunaan media di
dalam kehidupan seharian mereka.
-Selain dari itu, mode pelaksanaan kelas maya ini
memerlukan pelajar untuk berinteraksi dan memberikan
pendapat di dalam forum yang telah disediakan. Melalui
forum ini pelajar akan mendapat maklumbalas dan
seterusnya memberi respon yang sewajarnya bagi
sesuatu topik yang dibincangkan. Melalui kaedah ini,
pembelajaran, pemikiran kritis dan kreatif boleh berlaku
dengan berkesan. Melalui interaktiviti juga seseorang
pelajar akan mencari maklumat selanjutnya untuk
memenuhi keperluan ingin tahunya dan membina
pengetahuan baru mengenai sesuatu konsep dan
kefahaman. Secara tidak langsung ia dapat menjadikan
pelajar sebagai seorang yang berdikari dan peka
terhadap pembelajaran yang dialaminya

Thursday, July 20, 2017

Friday, July 14, 2017

TAHAPAN PELAKSANAAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH

Kegiatan literasi selama ini identik dengan aktivitas membaca dan menulis. Namun, Deklarasi Praha pada tahun 2003 menyebutkan bahwa literasi juga mencakup bagaimana seseorang berkomunikasi dalam masyarakat. Literasi juga bermakna praktik dan hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya (UNESCO, 2003).

Deklarasi UNESCO itu juga menyebutkan bahwa literasi informasi terkait pula dengan kemampuan untuk mengidentifikasi, menentukan, menemukan, mengevaluasi, menciptakan secara efektif dan terorganisasi, menggunakan dan mengomunikasikan informasi untuk mengatasi berbagai persoalan. Kemampuankemampuan itu perlu dimiliki tiap individu sebagai syarat untuk berpartisipasi dalam masyarakat informasi, dan itu bagian dari hak dasar manusia menyangkut pembelajaran sepanjang hayat.

Gerakan Literasi Sekolah merupakan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bersifat partisipatif dengan melibatkan warga sekolah (peserta didik, guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, pengawas sekolah, Komite Sekolah, orang tua/wali murid peserta didik), akademisi, penerbit, media massa, masyarakat (tokoh masyarakat yang dapat merepresentasikan keteladanan, dunia usaha, dll.), dan pemangku kepentingan di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Gerakan Literasi Sekolah adalah gerakan sosial dengan dukungan kolaboratif berbagai elemen. Upaya yang ditempuh untuk mewujudkannya berupa pembiasaan membaca peserta didik. Pembiasaan ini dilakukan dengan kegiatan 15 menit membaca (guru membacakan buku dan warga sekolah membaca dalam hati, yang disesuaikan dengan konteks atau target sekolah). Ketika pembiasaan membaca terbentuk, selanjutnya akan diarahkan ke tahap pengembangan, dan pembelajaran (disertai tagihan berdasarkan Kurikulum 2013). Variasi kegiatan dapat berupa perpaduan pengembangan keterampilan reseptif maupun produktif.

Dalam pelaksanaannya, pada periode tertentu yang terjadwal, dilakukan asesmen agar dampak keberadaan Gerakan Literasi Sekolah dapat diketahui dan terus-menerus dikembangkan. Gerakan Literasi Sekolah diharapkan mampu menggerakkan warga sekolah, pemangku kepentingan, dan masyarakat untuk bersama-sama memiliki, melaksanakan, dan menjadikan gerakan ini sebagai bagian penting dalam kehidupan.

Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori. Di abad 21 ini, kemampuan ini disebut sebagai literasi informasi.

Clay (2001) dan Ferguson (www.bibliotech.us/pdfs/InfoLit.pdf) menjabarkan bahwa komponen literasi informasi terdiri atas literasi dini, literasi dasar, literasi perpustakaan, literasi media, literasi teknologi, dan literasi visual. Dalam konteks Indonesia, literasi dini diperlukan sebagai dasar pemerolehan berliterasi tahap selanjutnya. Komponen literasi tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Literasi Dini [Early Literacy (Clay, 2001)], yaitu kemampuan untuk menyimak, memahami bahasa lisan, dan berkomunikasi melalui gambar dan lisan yang dibentuk oleh pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan sosialnya di rumah. Pengalaman peserta didik dalam berkomunikasi dengan bahasa ibu menjadi fondasi perkembangan literasi dasar.

2. Literasi Dasar (Basic Literacy), yaitu kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung (counting) berkaitan dengan kemampuan analisis untuk memperhitungkan (calculating), mempersepsikan informasi (perceiving), mengomunikasikan, serta menggambarkan informasi (drawing) berdasarkan pemahaman dan pengambilan kesimpulan pribadi.

3. Literasi Perpustakaan (Library Literacy), antara lain, memberikan pemahaman cara membedakan bacaan fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan koleksi referensi dan periodikal, memahami Dewey Decimal System sebagai klasifikasi pengetahuan yang memudahkan dalam menggunakan perpustakaan, memahami penggunaan katalog dan pengindeksan, hingga memiliki pengetahuan dalam memahami informasi ketika sedang menyelesaikan sebuah tulisan, penelitian, pekerjaan, atau mengatasi masalah.

4. Literasi Media (Media Literacy), yaitu kemampuan untuk mengetahui berbagai bentuk media yang berbeda, seperti media cetak, media elektronik (media radio, media televisi), media digital (media internet), dan memahami tujuan penggunaannya.

5. Literasi Teknologi (Technology Literacy), yaitu kemampuan memahami kelengkapan yang mengikuti teknologi seperti peranti keras (hardware), peranti lunak (software), serta etika dan etiket dalam memanfaatkan teknologi. Berikutnya, kemampuan dalam memahami teknologi untuk mencetak, mempresentasikan, dan mengakses internet. Dalam prak- tiknya, juga pemahaman menggunakan komputer (Computer Literacy) yang di dalamnya mencakup menghidupkan dan mematikan komputer, menyimpan dan mengelola data, serta mengoperasikan program perangkat lunak. Sejalan dengan membanjirnya informasi karena perkembangan teknologi saat ini, diperlukan pemahaman yang baik dalam mengelola informasi yang dibutuhkan masyarakat.

6. Literasi Visual (Visual Literacy), adalah pemahaman tingkat lanjut antara literasi media dan literasi teknologi, yang mengembangkan kemampuan dan kebutuhan belajar dengan memanfaatkan materi visual dan audiovisual secara kritis dan bermartabat. Tafsir terhadap materi visual yang tidak terbendung, baik dalam bentuk cetak, auditori, maupun digital (perpaduan ketiganya disebut teks multimodal), perlu dikelola dengan baik. Bagaimanapun di dalamnya banyak manipulasi dan hiburan yang benarbenar perlu disaring berdasarkan etika dan kepatutan.

Menurut Beers (2009), praktik-praktik yang baik dalam gerakan literasi sekolah menekankan prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Perkembangan literasi berjalan sesuai tahap perkembangan yang dapat diprediksi. Tahap perkembangan anak dalam belajar membaca dan menulis saling beririsan antartahap perkembangan. Memahami tahap perkembangan literasi peserta didik dapat membantu sekolah untuk memilih strategi pembiasaan dan pembelajaran literasi yang tepat sesuai kebutuhan perkembangan mereka.

b. Program literasi yang baik bersifat berimbang Sekolah yang menerapkan program literasi berimbang menyadari bahwa tiap peserta didik memiliki kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu, strategi membaca dan jenis teks yang dibaca perlu divariasikan dan disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Program literasi yang bermakna dapat dilakukan dengan memanfaatkan bahan bacaan kaya ragam teks, seperti karya sastra untuk anak dan remaja.

c. Program literasi terintegrasi dengan kurikulum Pembiasaan dan pembelajaran literasi di sekolah adalah tanggung jawab semua guru di semua mata pelajaran sebab pembelajaran mata pelajaran apapun membutuhkan bahasa, terutama membaca dan menulis. Dengan demikian, pengembangan profesional guru dalam hal literasi perlu diberikan kepada guru semua mata pelajaran.

d. Kegiatan membaca dan menulis dilakukan kapanpun Misalnya, ‘menulis surat kepada presiden’ atau ‘membaca untuk ibu’ merupakan contoh-contoh kegiatan literasi yang bermakna.

e. Kegiatan literasi mengembangkan budaya lisan Kelas berbasis literasi yang kuat diharapkan memunculkan berbagai kegiatan lisan berupa diskusi tentang buku selama pembelajaran di kelas. Kegiatan diskusi ini juga perlu membuka kemungkinan untuk perbedaan pendapat agar kemampuan berpikir kritis dapat diasah. Peserta didik perlu belajar untuk menyampaikan perasaan dan pendapatnya, saling mendengarkan, dan menghormati perbedaan pandangan.

f. Kegiatan literasi perlu mengembangkan kesadaran terhadap keberagaman Warga sekolah perlu menghargai perbedaan melalui kegiatan literasi di sekolah. Bahan bacaan untuk peserta didik perlu merefleksikan kekayaan budaya Indonesia agar mereka dapat terpajan pada pengalaman multikultural.


Agar sekolah mampu menjadi garis depan dalam pengembangan budaya literasi, Beers, dkk. (2009) dalam buku A Principal’s Guide to Literacy Instruction, menyampaikan beberapa strategi untuk menciptakan budaya literasi yang positif di sekolah.
a. Mengkondisikan lingkungan fisik ramah literasi Lingkungan fisik adalah hal pertama yang dilihat dan dirasakan warga sekolah. Oleh karena itu, lingkungan fisik perlu terlihat ramah dan kondusif untuk pembelajaran. Sekolah yang mendukung pengembangan budaya literasi sebaiknya memajang karya peserta didik dipajang di seluruh area sekolah, termasuk koridor, kantor kepala sekolah dan guru. Selain itu, karyakarya peserta didik diganti secara rutin untuk memberikan kesempatan kepada semua peserta didik. Selain itu, peserta didik dapat mengakses buku dan bahan bacaan lain di Sudut Baca di semua kelas, kantor, dan area lain di sekolah. Ruang pimpinan dengan pajangan karya peserta didik akan memberikan kesan positif tentang komitmen sekolah terhadap pengembangan budaya literasi.

b. Mengupayakan lingkungan sosial dan afektif sebagai model komunikasi dan interaksi yang literat Lingkungan sosial dan afektif dibangun melalui model komunikasi dan interaksi seluruh komponen sekolah. Hal itu dapat dikembangkan dengan pengakuan atas capaian peserta didik sepanjang tahun. Pemberian penghargaan dapat dilakukan saat upacara bendera setiap minggu untuk menghargai kemajuan peserta didik di semua aspek. Prestasi yang dihargai bukan hanya akademik, tetapi juga sikap dan upaya peserta didik. Dengan demikian, setiap peserta didik mempunyai kesempatan untuk memperoleh penghargaan sekolah. Selain itu, literasi diharapkan dapat mewarnai semua perayaan penting di sepanjang tahun pelajaran. Ini bisa direalisasikan dalam bentuk festival buku, lomba poster, mendongeng, karnaval tokoh buku cerita, dan sebagainya. Pimpinan sekolah selayaknya berperan aktif dalam menggerakkan literasi, antara lain dengan membangun budaya kolaboratif antarguru dan tenaga kependidikan. Dengan demikian, setiap orang dapat terlibat sesuai kepakaran masing-masing. Peran orang tua sebagai relawan gerakan literasi akan semakin memperkuat komitmen sekolah dalam pengembangan budaya literasi.

c. Mengupayakan sekolah sebagai lingkungan akademik yang literat Lingkungan fisik, sosial, dan afektif berkaitan erat dengan lingkungan akademik. Ini dapat dilihat dari perencanaan dan pelaksanaan gerakan literasi di sekolah. Sekolah sebaiknya memberikan alokasi waktu yang cukup banyak untuk pembelajaran literasi. Salah satunya dengan menjalankan kegiatan membaca dalam hati dan guru membacakan buku dengan nyaring selama 15 menit sebelum pelajaran berlangsung. Untuk menunjang kemampuan guru dan staf, mereka perlu diberikan kesempatan untuk mengikuti program pelatihan tenaga kependidikan untuk peningkatan pemahaman tentang program literasi, pelaksanaan, dan keterlaksanaannya.

Program Gerakan Literasi Sekolah dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kesiapan sekolah di seluruh Indonesia. Kesiapan ini mencakup kesiapan kapasitas sekolah (ketersediaan fasilitas, bahan bacaan, sarana, prasarana literasi), kesiapan warga sekolah, dan kesiapan sistem pendukung lainnya (partisipasi publik, dukungan kelembagaan, dan perangkat kebijakan yang relevan).

Berikut ini tahapan Gerakan Literasi Sekolah
1. Tahap ke-1: Pembiasaan kegiatan membaca yang menyenangkan di ekosistem sekolah Pembiasaan ini bertujuan untuk menumbuhkan minat terhadap bacaan dan terhadap kegiatan membaca dalam diri warga sekolah. Penumbuhan minat baca merupakan hal fundamental bagi pengembangan kemampuan literasi peserta didik.

2. Tahap ke-2: Pengembangan minat baca untuk meningkatkan kemampuan literasi Kegiatan literasi pada tahap ini bertujuan mengembangkan kemampuan memahami bacaan dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis, dan mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif melalui kegiatan menanggapi bacaan pengayaan (Anderson & Krathwol, 2001).



3. Tahap ke-3: Pelaksanaan pembelajaran berbasis literasi Kegiatan literasi pada tahap pembelajaran bertujuan mengembangkan kemampuan memahami teks dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis, dan mengolah kemampuan komunikasi secara kreatif melalui kegiatan menanggapi teks buku bacaan pengayaan dan buku pelajaran (cf. Anderson & Krathwol, 2001). Dalam tahap ini ada tagihan yang sifatnya akademis (terkait dengan mata pelajaran). Kegiatan membaca pada tahap ini untuk mendukung pelaksanaan Kurikulum 2013 yang mensyaratkan peserta didik membaca buku nonteks pelajaran yang dapat berupa buku tentang pengetahuan umum, kegemaran, minat khusus, atau teks multimodal, dan juga dapat dikaitkan dengan mata pelajaran tertentu sebanyak 6 buku bagi siswa SD, 12 buku bagi siswa SMP, dan 18 buku bagi siswa SMA/SMK. Buku laporan kegiatan membaca pada tahap pembelajaran ini disediakan oleh wali kelas.


Sumber buku: Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

http://dikdas.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2016/03/Desain-Induk-Gerakan-Literasi-Sekolah1.pdf


Sumber:
http://ainamulyana.blogspot.com/2016/03/tahapan-pelaksanaan-gerakan-literasi.html

PEMBELAJARAN ABAD 21 DAN KURIKULUM 2013



Pada kurikulum 2013 diharapkan dapat diimplementasikan pembelajaran abad 21. Hal ini untuk menyikapi tuntutan zaman yang semakin kompetitif. Adapun pembelajaran abad 21 mencerminkan empat hal. 
1.   Critical Thinking and Problem Solving
2.   Creativity and Innovation
3.   Communication
4.   Collaboration

1.   Communication
Pada karakter ini, peserta didik dituntut untuk memahami, mengelola, dan menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi secara lisan, tulisan, dan multimedia. Peserta didik diberikan kesempatan menggunakan kemampuannya untuk mengutarakan ide-idenya, baik itu pada saat berdiskusi dengan teman-temannya maupun ketika menyelesaikan masalah dari  pendidiknya.

Abad 21 adalah abad digital. Komunikasi dilakukan melewati batas wilayah negara dengan menggunakan perangkat teknologi yang semakin canggih. Internet sangat membantu manusia dalam berkomunikasi. Saat ini begitu banyak media sosial yang digunakan sebagai sarana untuk berkomunikasi. Melalui smartphone yang dimilikinya, dalam hitungan detik, manusia dapat dengan mudah terhubung ke seluruh dunia.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita dari dua orang atau lebih agar pesan yang dimaksud dapat dipahami. Sedangkan Wikipedia dinyatakan bahwa komunikasi adalah “suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain”.

Komunikasi tidak lepas dari adanya interaksi antara dua pihak. Komunikasi memerlukan seni, harus tahu dengan siapa berkomunikasi, kapan waktu yang tepat untuk berkomunikasi, dan bagaimana cara berkomunikasi yang baik. Komunikasi bisa dilakukan baik secara lisan, tulisan, atau melalui simbol yang dipahami oleh pihak-pihak yang berkomunikasi. Komunikasi dilakukan pada lingkungan yang beragam, mulai di rumah, sekolah, dan masyarakat. Komunikasi bisa menjadi sarana untuk semakin merekatkan hubungan antar manusia, tetapi sebaliknya bisa menjadi sumber masalah ketika terjadi miskomunikasi atau komunikasi kurang berjalan dengan baik. Penguasaan bahasa menjadi sangat penting dalam berkomunikasi. Komunikasi yang berjalan dengan baik tidak lepas dari adanya penguasaan bahasa yang baik antara komunikator dan komunikan.

Kegiatan pembelajaran merupakan sarana yang sangat strategis untuk melatih dan meningkatkan kemampuan komunikasi siswa, baik komunikasi antara siswa dengan guru, maupun komunikasi antarsesama siswa. Ketika siswa merespon penjelasan guru, bertanya, menjawab pertanyaan, atau menyampaikan pendapat, hal tersebut adalah merupakan sebuah komunikasi.


2.   Collaboration
Pada karakter ini, peserta didik menunjukkan kemampuannya dalam kerjasama berkelompok dan kepemimpinan, beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab, bekerja secara produktif dengan yang lain, menempatkan empati pada tempatnya, menghormati perspektif berbeda. Peserta didik juga menjalankan tanggungjawab pribadi dan fleksibitas secara pribadi, pada tempat kerja, dan hubungan masyarakat, menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi untuk diri sendiri dan orang lain, memaklumi kerancuan.

Pembelajaran secara berkelompok, kooperatif melatih siswa untuk berkolaborasi dan bekerjasama. Hal ini juga untuk menanamkan kemampuan bersosialisasi dan mengendalikan ego serta emosi. Dengan demikian, melalui kolaborasi akan tercipta kebersamaan, rasa memiliki, tanggung jawab, dan kepedulian antaranggota.

Sukses bukan hanya dimaknai sebagai sukses individu, tetapi juga sukses bersama, karena pada dasarnya manusia disamping sebagai seorang individu, juga makhluk sosial. Saat ini banyak orang yang cerdas secara intelektual, tetapi kurang mampu bekerja dalam tim, kurang mampu mengendalikan emosi, dan memiliki ego yang tinggi. Hal ini tentunya akan menghambat jalan menuju kesuksesannya, karena menurut hasil penelitian Harvard University, kesuksesan seseorang ditentukan oleh 20% hard skill dan 80% soft skiil. Kolaborasi merupakan gambaran seseorang yang memiliki soft skill yang matang.

3.    Critical Thinking and Problem Solving
Pada karakter ini, peserta didik berusaha untuk memberikan penalaran yang masuk akal dalam memahami dan membuat pilihan yang rumit, memahami interkoneksi antara sistem. Peserta didik juga menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dengan mandiri, peserta didik juga memiliki kemampuan untuk menyusun dan mengungkapkan, menganalisa, dan menyelesaikan masalah.

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk mewujudkan hal tersebut melalui penerapan pendekatan saintifik (5M), pembelajaran berbasis masalah, penyelesaian masalah, dan pembelajaran berbasis projek.

Guru jangan risih atau merasa terganggu ketika ada siswa yang kritis, banyak bertanya, dan sering mengeluarkan pendapat. Hal tersebut sebagai wujud rasa ingin tahunya yang tinggi. Hal yang perlu dilakukan guru adalah memberikan kesempatan secara bebas dan bertanggung bertanggung jawab kepada setiap siswa untuk bertanya dan mengemukakan pendapat. Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan dan membuat refleksi bersama-sama. Pertanyaan-pertanyaan pada level HOTS dan jawaban terbuka pun sebagai bentuk mengakomodasi kemampuan berpikir kritis siswa.


4.     Creativity and Innovation
Pada karakter ini, peserta didik memiliki kemampuan untuk mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain, bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda.

Guru perlu membuka ruang kepada siswa untuk mengembangkan kreativitasnya. Kembangkan budaya apresiasi terhadap sekecil apapun peran atau prestasi siswa. Hal ini bertujuan untuk memotivasi siswa untuk terus meningkatkan prestasinya. Tentu kita ingat dengan Pak Tino Sidin, yang mengisi acara menggambar atau melukis di TVRI sekian tahun silam. Beliau selalu berkata “bagus” terhadap apapun kondisi hasil karya anak-anak didiknya. Hal tersebut perlu dicontoh oleh guru-guru masa kini agar siswa merasa dihargai.

Peran guru hanya sebagai fasilitator dan membimbing setiap siswa dalam belajar, karena pada dasarnya setiap siswa adalah unik. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Howard Gardner bahwa manusia memiliki kecerdasan majemuk. Ada delapan jenis kecerdasan majemuk, yaitu; (1) kecerdasan matematika-logika, (2) kecerdasan bahasa, (3) kecerdasan musikal, (4) kecerdasan kinestetis, (5) kecerdasan visual-spasial, (6) kecerdasan intrapersonal, (7) kecerdasan interpersonal, dan (8) kecerdasan naturalis.
Lalu bagaimana peran sekolah? Peranan sekolah dalam penerapan pembelajaran Abad 21 antara lain: a) Meningkatkan kebijakan & rencana sekolah untuk mengembangkan keterampilan baru; b) Mengembangkan arahan baru kurikulum; c) Melaksanakan strategi pengajaran yang baru dan relevan, dan d) Membentuk kemitraan sekolah di tingkat regional, nasional dan internasional

Bagaimana ciri guru Abad 21 ?  Menurut Ragwan Alaydrus, S.Psisetidaknya ada 7 Karakteristik Guru Abad 21
1.     Life-long learner. Pembelajar seumur hidup. Guru perlu meng-upgrade terus pengetahuannya dengan banyak membaca serta berdiskusi dengan pengajar lain atau bertanya pada para ahli. Tak pernah ada kata puas dengan pengetahuan yang ada, karena zaman terus berubah dan guru wajib up to date agar dapat mendampingi siswa berdasarkan kebutuhan mereka.
2.     Kreatif dan inovatif. Siswa yang kreatif lahir dari guru yang kreatif dan inovatif. Guru diharap mampu memanfaatkan variasi sumber belajar untuk menyusun kegiatan di dalam kelas.
3.     Mengoptimalkan teknologi. Salah satu ciri dari model pembelajaran abad 21 adalah blended learning, gabungan antara metode tatap muka tradisional dan penggunaan digital dan online media. Pada pembelajaran abad 21, teknologi bukan sesuatu yang sifatnya additional, bahkan wajib.
4.     Reflektif. Guru yang reflektif adalah guru yang mampu menggunakan penilaian hasil belajar untuk meningkatkan kualitas mengajarnya. Guru yang reflektif mengetahui kapan strategi mengajarnya kurang optimal untuk membantu siswa mencapai keberhasilan belajar. Ada berapa guru yang tak pernah peka bahkan setelah mengajar bertahun-tahun bahwa pendekatannya tak cocok dengan gaya belajar siswa. Guru yang reflektif mampu mengoreksi pendekatannya agar cocok dengan kebutuhan siswa, bukan malah terus menyalahkan kemampuan siswa dalam menyerap pembelajaran 
5.     Kolaboratif. Ini adalah salah satu keunikan pembelajaran abad 21. Guru dapat berkolaborasi dengan siswa dalam pembelajaran. Selalu ada mutual respect dan kehangatan sehingga pembelajaran akan lebih menyenangkan. Selain itu guru juga membangun kolaborasi dengan orang tua melalui komunikasi aktif dalam memantau perkembangan anak.
6.     Menerapkan student centered. Ini adalah salah satu kunci dalam pembelajaran kelas kekinian. Dalam hal ini, siswa memiliki peran aktif dalam pembelajaran sehingga guru hanya bertindak sebagai fasilitator. Karenanya, dalam kelas abad 21 metode ceramah tak lagi populer untuk diterapkan karena lebih banyak mengandalkan komunikasi satu arah antara guru dan siswa.
7.     Menerapkan pendekatan diferensiasi. Dalam menerapkan pendekatan ini, guru akan mendesain kelas berdasarkan gaya belajar siswa. pengelompokkan siswa di dalam kelas juga berdasarkan minat serta kemampuannya. Dalam melakukan penilaian guru menerapkan formative assessment dengan menilai siswa secara berkala berdasarkan performanya (tak hanya tes tulis). Tak hanya itu, guru bersama siswa berusaha untuk mengatur kelas agar menjadi lingkungan yang aman dan suportif untuk pembelajaran.

Lalu bagaimana kompetensi siswa pada abad 21 ? Setidaknya ada empat yang harus dimiliki oleh generasi abad 21, yaitu: ways of thingking, ways of working, tools for working and skills for living in the word. Bagaimana seorang pendidik harus mendesain pembelajaran yang akan menghantarkan peserta didik memenuhi kebutuhan abad 21. Berikut kemampuan abad 21 yang harus dimiliki peserta didik, yaitu:
1.   Way of thinking, cara berfikir yaitu beberapa kemampuan berfikir yang harus dikuasai peserta didik untuk menghadapi dunia abad 21. Kemampuan berfikir tersebut diantaranya: kreatif, berfikir kritis, pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan pembelajar.
2.   Ways of working. kemampuan bagaimana mereka harus bekerja. dengan dunia yang global dan dunia digital. beberapa kemampuan yang harus dikuasai peserta didik adalah communication and collaboration.  Generasi abad 21 harus mampu berkomunikasi dengan baik, dengan menggunakan berbagai metode dan strategi komunikasi. Juga harus mampu berkolaborasi dan bekerja sama dengan individu maupun komunitas dan jaringan. Jaringan komunikasi dan kerjasama ini memamfaatkan berbagai cara, metode dan strategi berbasis ICT. Bagaimana seseorang harus mampu bekerja secara bersama dengan kemampuan yang berbeda-beda.
3.   Tools for working. Seseorang harus memiliki dan menguasai alat untuk bekerja. Penguasaan terhadap Information and communications technology (ICT) and information literacy merupakan sebuah keharusan. Tanpa ICT dan sumber informasi yang berbasis segala sumber akan sulit seseorang mengembangkan pekerjaannya.
4.   Skills for living in the world. kemampuan untuk menjalani kehidupan di abad 21, yaitu: Citizenship, life and career, and personal and social responsibility. Bagaimana peserta didik harus hidup sebagai warga negara, kehidupan dan karir, dan tanggung jawab pribadi dan sosial.

Melalui pembelajaran abad 21, setidanya ada dua keterampilan inti yang harus dkembangkan oleh para para guru yakni: a) Kemampuan menggunakan pengetahuan matematika, Bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan, Kewarganegaraan dan lainnya untuk menjawab tantangan dunia nyata; dan b) Berpikir kritis dan menyelesaikan masalah, komunikasi dan kerjasama, kreatifitas, kemandirian, dan lainnya.

Referensi:

http://dikdasmen.kemdikbud.go.id/index.php/%E2%81%A0%E2%81%A0%E2%81%A0tiga-agenda-penting-implementasi-kurikulum-2013/ (diunduh hari Jumat, 17 Maret 2017 pkl 14.00)

https://pendidikkreatif.wordpress.com/2017/01/07/7-karakteristik-guru-abad-21/ (diunduh hari Kamis 16 Maret 2017 pkl 21.00)

https://www.britishcouncil.id/sites/default/files/1400-cs2_schools_activities_-_barlin_hk-ind.pdf (diunduh hari Senin 13 Maret 2017 pkl 21.00)


http://alisistiqomahhayati.blogspot.co.id/2012/12/pembelajaran-abad-21-dan-peran-pendidik.html  (diunduh hari senin 13 Maret 2017 pkl 20.00)

http://ainamulyana.blogspot.com/2017/03/pembelajaran-abad-21-dan-kuikulum-2013.html